Thursday, November 24, 2016

Penginapan Liburan Keluarga di Travelio Tidak Mahal


  “Maaf ya, Ma. Saya masih memilih untuk tetap merantau di Bandung.” Itulah pilihanku setelah merantau selama 5 tahun jauh dari rumah yang ada di Kepulauan Riau. Sesudah menyelesaikan perkuliahan selama 5 tahun di Bandung, aku kini berlanjut hidup nge-kos dan merantau di dunia kerja di Bandung.
  Selama 5 tahun aku berkuliah di Bandung, keluarga ku sudah dua kali jalan-jalan ke Bandung. Pertama kali adalah pada Agustus 2015 saat aku wisuda S1. Saat itu, selain mama dan adik, ada tante dan 3 orang saudara sepupu yang juga berliburan ke Bandung. Karena salah satu tujuan dari liburan ini adalah menghadiri wisudaku, yang merupakan momen yang paling aku tunggu-tunggu setelah berusaha keras selama bertahun-tahun, tentu saja aku memilih untuk mencari penginapan dekat kampus. Setelah melakukan survei, dan mengirimkan foto tempat-tempat penginapan ke mama dan saudara-saudara, akhirnya aku melakukan pemesanan di sebuah guesthouse hasil pilihan bersama. Kami menyewa dua kamar dengan satu tempat tidur tambahan.
Dalam wisata 5 hari 4 malam ini, diisi dengan kuliner malam di Bandung, jalan-jalan ke Cihampelas Walk (Ciwalk), Bandung Indah Plaza (BIP), Bandung Electronic Center (BEC), Museum Geologi, Museum Kantor Pos, dan berfoto-foto di depan Gedung Sate yang merupakan salah satu landmark di Bandung. Pada hari keempat, kami menyewa mobil dan berwisata ke daerah Lembang. Tempat yang kami kunjungi yaitu Kebun Bunga Begonia, Tangkuban Perahu, Floating Market Lembang, Dusun Bambu, dan Bosscha Observatory.
Setahun kemudian, mama dan adik kembali berliburan ke Bandung untuk menghadiri acara Pengambilan Sumpah Apoteker yang juga merupakan sebuah acara penting bagiku. Pada Agustus 2016 ini, mama dan adik berliburan 6 hari 5 malam di Bandung. Kali ini, kami menyewa satu kamar di sebuah hotel dekat kampusku, dengan harga yang lebih murah daripada guesthouse sebelumnya. Dalam liburan kali ini, aku mengajak keluarga ke tempat-tempat yang berbeda, yaitu mall Paris Van Java, Monumen Perjuangan, tempat wisata daerah Ciwidey (Situ Patenggang, Kawah Putih, Ranca Upas, dan berfoto-foto di Kebun Teh yang membentang luas di Ciwidey), wisata kuliner di Jalan Cibadak, dan menikmati pemandangan malam di Bukit Moko.
Walaupun kalau ditotal-total, keluarga sudah pernah berliburan lebih dari 10 hari di Bandung, namun masih banyak tempat wisata di Bandung yang belum kesampaian. Bahkan sebenarnya, aku sendiri juga belum sempat mengunjungi tempat-tempat wisata tersebut, seperti curug-curug (seperti Curug Penganten, Curug Pelangi), The Lodge Maribaya, Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dan Tebing Kraton, Peta Park, dan masih banyak lagi. Jadi, aku berharap bisa mengajak mereka ke Bandung lagi dengan rencana liburan yang berbeda.
Untuk penginapan, aku juga ingin mencoba yang berbeda. Setau aku, di Kabupatenku memang belum ada bangunan terlalu tinggi (lebih dari 10 tingkat), jadi aku mau mengajak keluarga untuk menginap di apartemen. Ini merupakan model rumah mewah yang belum ada di Kabupatenku. Dibandingkan dengan menginap di hotel yang tinggi, apartemen yang tinggi akan memberikan kenyamanan yang berbeda. Dengan menginap di apartemen bersama keluarga, aku yang biasanya sendiri dalam satu kamar kos, dapat merasakan kebersamaan dengan keluarga di sebuah rumah apartemen yang berbeda dengan rumahku biasanya. Selain itu, mamaku juga bisa membawakan bekal makanan enak hasil masakan beliau ataupun makanan lokal yang udah sekian lama tidak aku cicipi, lalu dipanaskan kembali di dapur yang tersedia dalam apartemen. Layaknya menghabiskan hari-hari bersama keluarga di rumah kedua (yang nomaden) di Bandung.
Nah, dengan travelio.com ini dapat terwujud dengan harga yang terjangkau.
Pertama, buka situs web travelio.com, baik di desktop, mobile web, maupun aplikasi travelio. Berikut ini aku akan mendemonstrasikan situs ini di desktop laptop. Pada halaman jendela awal ini, masukan informasi lokasi tempat akomodasi yang anda inginkan, tanggal check-in (mulai menginap), tanggal check-out (akan keluar dari penginapan), dan jumlah tamu, kemudian klik cari.

Gambar 1. Melakukan Pencarian Akomodasi Sesuai Lokasi, Waktu, dan Jumlah Tamu

Kemudian, akan muncul pilihan-pilihan akomodasi beserta rincian nama akomodasi, lokasi, jenis, kapasitas orang, poin nilai, dan harga. Pilihan-pilihan tersebut juga dapat disortir (diurutkan atau disaring) berdasarkan harga, peringkat, dan nama. Untuk memperingkas pencarian, dapat mencentang pilihan-pilihan (tipe kamar, tipe properti, fasilitas, dan area) di sebelah kiri juga.
Setelah melihat pilihan-pilihan yang tersedia, aku memilih Apartemen “J” yang dekat dengan Cihampelas Walk. Kebetulan, aku pernah bertamu di teman yang nge-kos sebulan di apartemen tersebut, dan merasa nyaman di situ. Dengan menginap di situ, aku dapat mengajak keluarga wisata kuliner sarapan ala Bandung yang tersedia di sepanjang jalan dekat apartemen. Selain itu, akses dari apartemen ini ke mall Ciwalk cukup dekat walaupun dijangkau dengan berjalan kaki.
Gambar 2. Hasil Penelusuran Akomodasi di Bandung


Anda dapat bebas mengakses untuk mencari, melihat referensi-referensi, membandingkan hingga akhirnya menentukan pilihan yang cocok. Selanjutnya, untuk melakukan pemesanan, anda perlu punya akun di travelio.com ini. Bila anda sudah pernah mendaftar, anda cukup masuk menggunakan alamat e-mail dengan password yang sudah terdaftar. Bila belum, anda dapat memilih masuk dengan media sosial seperti Facebook dan Line, ataupun dengan mendaftar saat itu juga. Anda cukup mencantumkan nama lengkap, negara asal, no telepon, e-mail, password, dan mengkonfirmasi password, lalu klik Daftar.


Gambar 3. Masuk atau Daftar di Travelio.com


Gambar 4. Setelah Memilih Akomodasi yang Diinginkan


Wah, ternyata banyak godaan dari travelio.com ini. Untuk apartemen yang aku pilih, ternyata tersedia harga long stay (untuk penginapan lebih dari 3 malam). Dengan demikian, aku dapat memperoleh diskon long stay sebesar 10%. Ini merupakan jenis diskon yang belum pernah aku peroleh di penginapan lain. Selain itu, di sini calon konsumen juga dapat bertanya secara online tentang akomodasi yang diminati, serta melakukan tawar-menawar harga yang diproses dengan cepat oleh maskot imut Lio yang bergerak-gerik selayak sedang sibuk telepon sambil mengetik komputer.


Gambar 5. Tawar Harga (1): Isi Harga Tawaran Anda, dan Klik Tawar Sekarang


Gambar 6. Tawar Harga (2): Lio Sedang Bernegosiasi


Gambar 7. Tawar Harga (3): Hasil Negosiasi

Para pembaca, anda sangat beruntung telah membaca artikelku, karena di sini ada kode voucher yang dapat anda pakai untuk mendapatkan diskon sebesar 40% untuk pemesanan apartment, house, dan villa di Travellio.com. Ini kode nya:
LIOMORETMWP7ZDC9
Adapun syarat dan ketentuan sebagai berikut.
·  Kode hanya bisa digunakan untuk pemesanan tipe properti Apartment, House, dan Villa yang tersedia di situs web Travelio.com, baik di desktop, mobile web, maupun aplikasi “Travelio”;
·   Kode berlaku sampai dengan tanggal 15 Desember 2016 pukul 23.59 WIB;
·   Nilai maksimum diskon yang dapat dinikmati setiap pelanggan adalah sebesar Rp300.000,00;
·   Setiap pelanggan hanya bisa menggunakan kode sebanyak maksimal 1 (satu) kali;
·   Kode voucher hanya bisa digunakan oleh pelanggan yang telah registrasi dan login saat melakukan pemesanan;
·  Kode voucher tidak dapat digabungkan dengan promo lainnya atau dengan penggunaan Travelio Reward Point; dan
Travelio berhak membatalkan pemesanan apabila terjadi penyimpangan atau pelanggaran pada Syarat dan Ketentuan ini maupun Syarat dan Ketentuan layanan Travelio.com.

  Langkah-langkah menggunakan kode voucher tersebut adalah sebagai berikut:
Pilih Akomodasi yang diinginkanà Klik Ajukan Pemesanan à Klik Gunakan Kupon à Masukan kode voucher ( LIOMORETMWP7ZDC9 ) à Klik Pakai.
Karena diskon 40% dari harga akomodasi yang aku pilih ini melebihi nilai maksimum diskon yang dapat dinikmati setiap pelanggan, maka aku memperoleh potongan harga sebesar Rp300.000. Wah, jadinya harga ini lebih murah daripada penginapan keluargaku di dua liburan sebelumnya lho. Ayo, pembaca, kode voucher ini bebas dipakai anda juga lho…

Gambar 8. Menggunakan Kode Voucher

Tahapan selanjutnya adalah mengisi informasi diri, lalu klik lanjutkan. Setelah itu, akan muncul metode pembayaran. Jenis pembayaran tersedia dalam bentuk kartu kredit, dan bank transfer. Karena aku belum mempunyai kartu kredit, maka aku memilih bank transfer. Selanjutnya, pilih salah satu rekening bank yang akan digunakan untuk bertransaksi membayar, baca syarat dan ketentuan yang berlaku serta centang pernyataan bahwa saya telah membaca dan menyetujui syarat dan ketentuan terkait pembatalan, kebijakan privasi, dan peraturan properti yang ada dalam Travelio.com. Kemudian, tidak lupa untuk mengkonfirmasi pembayaran menggunakan formulir yang tersedia pada halaman website tersebut.


Gambar 9. Pembayaran Travelio

Kini, aku sudah bekerja selama tiga bulan. Kalau keluarga jalan-jalan lagi ke Bandung, aku sudah bisa mengajak mereka berliburan dengan uang hasil kerja ku. Secara finansial, aku memang belum sanggup nge-kos bulanan di apartemen apalagi membeli apartemen. Tetapi, dengan travelio.com, aku dapat sewa apartemen sebagai tempat penginapan liburan keluarga dengan harga terjangkau agar aku dan keluarga dapat menikmati liburan kebersamaan di apartemen yang nyaman serta meninggalkan memori yang indah dan berbeda dengan pengalaman liburan di Bandung yang sebelumnya.



Sunday, November 6, 2016

Sate Bandeng Khas Banten

Saat menjelajahi tempat baru, tentu selain menikmati keindahan alam, juga keunikan budaya setempat. Salah satu yang tidak boleh terlewatkan yaitu makanan khas setempat, baik untuk dicicipi saat itu maupun dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Beberapa bulan yang lalu, aku jalan-jalan ke Serang, Provinsi Banten, dan mencoba salah satu makanan khas Banten, yaitu Sate Bandeng. Katanya, konon ini merupakan salah satu makanan untuk menjamu tamu kerajaan lho.
Iya, bandeng adalah salah satu nama ikan. Selanjutnya, disebut sate, tentu karena cara masaknya adalah dengan dipanggang. Tetapi, jangan membayangkannya seperti sate ayam, sapi, atau kambing yang umumnya berupa potongan daging yang ditusuk menjadi satu dan dipanggang. Sate bandeng ini masih berbentuk ikan bandeng utuh yang ditusuk pada potongan bambu, dan dipanggang.

Gambar 1. Sate Bandeng yang Aku Beli dari Banten

Selanjutnya, jangan kaget saat anda mencicipi nya lalu mendapatkan teksturnya mirip otak-otak ikan, dan tidak mirip tekstur ikan bandeng umumnya. Hal ini dikarenakan saat pengolahannya, daging ikan bandeng memang dikeluarkan dan dicampur bersama bumbu-bumbu. Dengan demikian, duri-duri halus ikan bandeng sudah menjadi halus dan tidak terasa saat dimakan. Kemudian, adonan tersebut dimasukkan kembali ke dalam kulit bandeng. Lalu, sisa adonan diolesi lagi
menutupi badan ikan tersebut. Setelah itu, dibungkus daun pisang dan dipanggang hingga matang.
Gambar 2. Sate Bandeng Dikeluarkan dari Potongan Bambu untuk Dipanaskan Sebelum Dimakan

            Bila berbicara dari segi gizi, ikan tentu merupakan salah satu sumber gizi yang baik. Para ahli gizi menyatakan bahwa mengonsumsi daging yang sehat adalah yang berkaki lebih sedikit. Jadi, yang lebih baik adalah ikan yang tidak berkaki, unggas yang berkaki dua, lalu baru ternak berkaki empat. Daging ikan bandeng mengandung protein, omega 3, vitamin A, vitamin B, kalsium, zat besi, selenium, magnesium, fosfor, natrium, kalium, zink, dan banyak nutrisi lainnya.
Adapun beberapa kandungan yang patut dibanggakan dari ikan bandeng ini adalah omega 3, vitamin B12 dan selenium yang tinggi. Omega 3 berperan penting untuk menjaga kesehatan otak dan mata, serta mampu mencegah penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan stroke. Vitamin B12 adalah vitamin yang membantu dalam pembentukan sel darah merah. Sedangkan selenium merupakan salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, namun bersifat penting karena memiliki sifat sebagai antioksidan di mana merupakan zat yang berkhasiat untuk menawarkan racun, memperlambat penuaan, dan mencegah kanker.
Selain diolah dari kekayaan laut Indonesia, sate bandeng dibumbui dengan rempah-rempah autentik Indonesia yang menyumbang kegurihan makanan ini. Berdasarkan penelusuran beberapa website di internet yang berbagi tentang resep membuat sate bandeng khas Banten, bumbu yang digunakan antara lain santan kelapa, ketumbar, jintan, jahe, kunyit, lengkuas, garam, air asam, bawang putih, dan bawang merah. Bagi anda yang menyukai pedas, dijual sate bandeng pedas juga lho.
Di samping menambah cita rasa, rempah-rempah tersebut juga membawa manfaat bagi kesehatan. Walaupun jumlah masing-masing rempah-rempah tersebut tidak banyak, namun jenis yang digunakan cukup bervariasi sehingga memberikan paduan rasa yang khas dengan zat-zat bermanfaat yang sedikit-sedikit lalu jadi bukit. Dengan demikian, mengonsumsi sate bandeng ini sudah sekaligus memperoleh banyak nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.

Ada gadis di Cisaranten
Masak pindang ikan bandeng
Jalan-jalan ke Banten
Ingat santap sate bandeng


Kalau ada ikan di sini
Mau dimasak banyak cara
Kalau ada rezeki tahun ini
Mau ikut Jelajah Gizi Sulawesi Utara


Gambar 3. Logo Acara Jelajah Gizi 2016

Gambar 4. Poster Jelajah Gizi 2016