Wednesday, August 31, 2016

SMSBunda untuk Ibu Sehat, dan Anak Selamat


Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup, ini hanya sedikit menurun dibandingkan dengan SDKI tahun 1991, yaitu sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup. Target global MDGs (Millenium Development Goals) ke -5 adalah menurunkan AKI menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Kematian ibu menurut definisi WHO adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan/ cedera. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2014) menyatakan bahwa pemerintah bersama masyarakat bertanggungjawab untuk menjamin bahwa setiap ibu memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, mulai dari saat hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, dan perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi serta akses terhadap keluarga berencana.
Salah satu penyebab tingginya AKI adalah kurangnya pengetahuan ibu hamil akan kondisi kesehatan. Selain itu, anak-anak dari ibu yang kurang berpendidikan umumnya memiliki angka kematian yang lebih tinggi daripada mereka yang lahir dari ibu yang lebih berpendidikan (UNICEF Indonesia, 2012).
Seiring dengan makin berkembangnya akses teknologi dan komunikasi, berbagai jenis informasi semakin mudah diperoleh. Dengan demikian, tentunya masalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan juga dapat diatasi. Tenaga-tenaga kesehatan kini semakin dekat dengan masyarakat. Ada berbagai forum di internet yang menjadi wadah masyarakat untuk berkonsultasi gratis dengan dokter. Selain itu, kini juga sudah hadir wadah konsultasi dengan apoteker di berbagai media sosial Halo Apoteker Indonesia (HAI).
            Nah, untuk menurunkan AKI di Indonesia, kini juga dapat memanfaatkan alat komunikasi elektronik, yang cukup dengan hp sederhana, tanpa memerlukan hp canggih dan modal kuota internet yang mahal. Nama program ini adalah “SMSBunda”. Ini merupakan hasil kerja sama GE Foundation dengan Jhpiego (an affiliate of Johns Hopkins University). Isi SMS tersebut dikembangkan oleh para tenaga kesehatan dengan panduan Mobile Alliance for Maternal Action (MAMA).
            SMSBunda adalah layanan SMS gratis yang didesain untuk memberikan informasi kepada ibu hamil hingga pasca melahirkan. Informasi ini dapat langsung diterima di ponsel masing-masing dengan mendaftarkan terlebih dahulu dengan cara ketik REG <spasi> perkiraan tanggal melahirkan (hh/bb/tttt) <spasi> Kota/Kabupaten, kemudian dikirim ke 08118469468.
Pendaftaran bisa dilakukan kapan saja selama masa kehamilan, baik oleh ibu hamil sendiri, bidan, maupun melalui penjaringan/pendataan calon anggota. Dengan mendaftarkan diri, maka ibu hamil akan menerima SMS setiap harinya. Dengan mengetahui informasi-informasi tersebut, ibu hamil dapat melakukan identifikasi bahaya-bahaya, serta mengambil langkah yang cepat jika terjadi kondisi gawat darurat, baik saat hamil, maupun pasca melahirkan.
            Kesehatan ibu hamil dan janin sangat penting untuk diperhatikan karena akan mempengaruhi kelancaran persalinan dan pertumbuhan calon bayi yang sehat. Selain itu, pelayanan pasca persalinan yang baik sangat penting, karena sebagian besar kematian ibu dan bayi baru lahir terjadi pada dua hari pertama dan pelayanan pasca persalinan diperlukan untuk menangani komplikasi setelah persalinan. Oleh karena itu, pelayanan SMSBunda ini berlanjut hingga hari ke 42 setelah melahirkan.
Selama kehamilan, SMSbunda akan mengirimkan informasi secara teratur seputar perawatan antenatal (yang bersangkutan dengan hal atau keadaan sebelum melahirkan). Dibulan terakhir kehamilan, pesan berisi informasi hari-hari pertama sesudah melahirkan (untuk ibu dan bayi). Dibulan pertama kelahiran, SMSbunda akan mengirimkan informasi tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir.
UNICEF Indonesia (2012) menyebutkan bahwa sistem informasi yang kuat merupakan salah satu komponen pelayanan kesehatan yang berkualitas. Data administrasi yang tidak memadai di banyak kabupaten menyebabkan tim kesehatan kabupaten tidak dapat secara efektif merencanakan dan menentukan target intervensi. Dengan SMSBunda ini diharapkan dapat membantu memperbaiki kondisi tersebut, di mana hingga bulan Juli 2016, terdata bahwa ada 11.509.061 SMS yang sudah terkirimkan, ada 284.661 Ayah dan Ibu yang sudah terlibat dalam program ini, dengan peserta yang berasal dari 269 Kabupaten/Kota. Semoga SMSBunda ini dapat segera menyebar ke seluruh Indonesia dan membawa manfaat bagi semua calon ibu.
Tentu saja penurunan AKI tidak hanya sekedar dari layanan SMSBunda, tetapi juga harus diiringi dengan peningkatan kualitas, kuantitas, dan pemerataan pelayanan kesehatan dan petugas kesehatan, serta alokasi dana dari pemerintah untuk mendukung pencapaian hal tersebut. Selain itu, program-program kesehatan preventif juga perlu dipromosikan. Serangkaian promosi kesehatan mulai dari masa remaja dan pra-kehamilan, berlanjut sampai kehamilan, persalinan dan masa kanak-kanak. Intervensi harus meliputi intervensi nyata dan hemat biaya seperti manajemen kasus berbasis masyarakat tentang penyakit umum anak, promosi dan penyuluhan pemberian ASI, pemberian suplementasi asam folat pada tahap pra-kehamilan, terapi antelmintik ibu, suplementasi zat gizi mikro bagi ibu dan bayi, dan penggunaan kelambu nyamuk bagi ibu dan bayi (UNICEF Indonesia, 2012). Hal ini juga didukung dengan pernyataan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2014) bahwa penting untuk melakukan intervensi lebih ke hulu yakni kepada kelompok remaja dan dewasa muda dalam upaya percepatan penurunan AKI.
            Untuk informasi lebih lanjut tentang SMSBunda. dapat dilihat pada website berikut ini: http://smsbunda.or.id/ atau menghubungi kontak berikut: info@smsbunda.or.id / (+62) 21 29201500. Selanjutnya, untuk para ayah dan ibu gaul, ini bisa pantengin media sosial SMSBunda di twitter @SMSbunda ; fanpage SMSbunda ; dan instagram @smsbunda . Selamat menjadi ayah dan ibu sehat bagi anak Indonesia hebat!!!

Daftar Pustaka

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Situasi Kesehatan Ibu: Mother’s Day. Tersedia online di http://www.depkes.go.id/ download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin-ibu.pdf [diakses pada tanggal 20 Agustus 2016].
SMSBunda. 2016. SMSBunda. Tersedia online di http://smsbunda.or.id/ [diakses pada tanggal 20 Agustus 2016].
UNICEF Indonesia. 2012. Ringkasan Kajian Kesehatan Ibu dan Anak. Tersedia online di http://www.unicef.org/indonesia/id/A5_-_B_Ringkasan_Kajian_Kesehatan_ REV.pdf [diakses pada tanggal 24 Agustus 2016].

Monday, August 22, 2016

Aku Cinta Indonesia: Pesona Alam Ciwidey Bandung


Aku adalah seorang gadis yang lahir dan besar di sebuah pulau kecil di Kepulauan Riau, yaitu Tanjung Balai Karimun. Sejak kecil, aku sering membaca cerita-cerita legenda yang menyebutkan berbagai tempat penuh kisah di seluruh Indonesia. Hal ini tentu saja membuat aku ingin sekali menjelajahi tempat-tempat tersebut. Pada tahun 2011, aku menjadi salah satu yang beruntung diterima sebagai mahasiswa Fakultas Farmasi sebuah universitas negeri di Bandung. Hal ini tentu mendekatkan langkah-langkah ku untuk menjelajahi tempat-tempat wisata di Pulau Jawa. Bulan Agustus 2016 ini, keluarga ku datang ke Bandung untuk menghadiri acara besarku, yaitu Pengambilan Sumpah/ Janji Apoteker.
Setelah tanggal pelaksanaan acara pengambilan sumpah dan tanggal keberangkatan ke Bandung ditentukan, kami mulai membidik dan akhirnya membeli tiket pesawat dari jauh-jauh hari untuk mendapatkan harga yang tidak terlalu mahal. Untuk datang ke Bandung, keluarga ku perlu menyebrang terlebih dahulu menggunakan kapal ferry ke Batam, kemudian naik pesawat rute Batam-Bandung. Kali ini, keluarga ku memilih untuk terbang bersama Citilink dengan harga terjangkau dan pelayanan bermutu.
Setelah sampai di Bandung sore itu, aku mengajak mereka makan malam dan kemudian beristirahat di tempat penginapan, karena penjelajahan pesona alam Bandung akan dimulai dari pagi keesokan harinya. Kami menyewa mobil dan supir untuk menjelajahi beberapa tempat wisata di Bandung. Tempat tujuan utama kami kali ini adalah Bandung bagian Selatan, yaitu Ciwidey.
Tempat wisata yang pertama kami kunjungi adalah Situ Patenggang. Situ Patenggang adalah sebuah taman wisata alam di Bandung Selatan. Tempat wisata ini dikenal dengan dua nama, yaitu “Situ Patengan” dan “Situ Patenggang”. Situ berarti danau, Patengan merupakan nama desa di mana danau ini berada. Nama “Patengan” berasal dari bahasa Sunda “Pateangan” yang berarti saling mencari. Sedangkan “Patenggang” dalam bahasa Sunda berarti terpisah dari jarak ataupun waktu.
Kemudian, kami juga naik perahu melintasi danau tenang tersebut sambil menikmati udara segar dan pemandangan indah. Perahu mengelilingi Pulau Asmara dan berlabuh dekat Batu Cinta, sebuah batu yang menjadi saksi bisu cinta romantis “Ki Santang dan Dewi Rengganis” yang lama terpisahkan. Batu besar berkisah ini tentu menjadi salah satu objek foto para pengunjung.

Di sepanjang perjalanan, hijaunya perkebunan teh yang tertata rapi di sisi kiri dan kanan jalan sangat memukau, yang tentunya menggoda untuk memarkirkan mobil di pinggir jalan untuk berfoto-foto dengan daun-daun teh yang masih berembun pagi. Memandangi perkebunan teh dengan daun-daun hijau yang membentang luas, dan pucuk runcing yang ada di ujung tanaman, membuat kesegaran sudah terasa tanpa harus minum teh.

Selanjutnya, kami melanjutkan perjalanan ke Kawah Putih. Tempat ini tidak dikunjungi pertama, karena khawatir kalau terlalu pagi dan baru habis hujan, pemandangan di Kawah Putih terganggu oleh kabut. Kawah putih saat ini sebenarnya adalah kawah Gunung Patuha. Namun, nama tersebut ternyata kalah populer bagi wisatawan. Tempat ini lebih terkenal dengan nama Kawah Putih Bandung, karena memang tanah dan airnya berwarna putih. Konon asal nama Gunung Patuha ini bermula dari kata “Sepuh” yang dalam bahasa Indonesia disebut “Pak Tua”, lambat laun, kata “Pak Tua” berubah menjadi Patuha.
Saat kami baru sampai di lokasi ini, ternyata, pemandangan masih tertutupi oleh kabut. Walaupun demikian, keindahan Kawah Putih tetap patut diacungi jempol. Dinginnya cuaca, menyengatnya bau belerang, dan tebalnya kabut yang menyelimuti pemandangan Kawah Putih tentu saja tidak mengganggu antusias berfoto-foto untuk mendokumentasikan momen kesenangan dan kebersamaan dengan keluarga, serta tentunya untuk dipamerkan ke media sosial. Momen yang dinanti-nanti pun tiba sekitar sepuluh menit kemudian. Kabut akhirnya pergi meninggalkan wisatawan yang ingin menikmati keindahan Kawah Putih. Jempol untuk keindahan Kawah Putih kini berlipat ganda. Tanah dan air putih dengan latar belakang pohon-pohon hijau kini menjadi keindahan yang makin menggoda.

Kemudian, kami melanjutkan perjalanan ke Kampung Cai Ranca Upas. Tempat ini lebih dikenal dengan Ranca Upas yang merupakan salah satu bumi perkemahan di Ciwidey. Sambil menikmati udara segar dan sejuk, bisa menikmati keindahan beragam flora dan fauna di sini. Selain dapat berinteraksi dekat dengan rusa di area Penangkalan Rusa, pengunjung juga dapat beraktivitas di berbagai kegiatan outdoor dengan fasilitas-fasilitas yang tersedia. Selain dapat bersantai bersama keluarga, ini juga menjadi tempat rekreasi beredukasi bagi anak-anak.


Ayo, jangan hanya terlarut menjelajahi dunia maya! Mari menjelajahi pesona alam Indonesia! Eksplorasi dan lestarikan keindahan alam Indonesia! Aku Cinta Indonesia!