Thursday, November 24, 2016

Penginapan Liburan Keluarga di Travelio Tidak Mahal


  “Maaf ya, Ma. Saya masih memilih untuk tetap merantau di Bandung.” Itulah pilihanku setelah merantau selama 5 tahun jauh dari rumah yang ada di Kepulauan Riau. Sesudah menyelesaikan perkuliahan selama 5 tahun di Bandung, aku kini berlanjut hidup nge-kos dan merantau di dunia kerja di Bandung.
  Selama 5 tahun aku berkuliah di Bandung, keluarga ku sudah dua kali jalan-jalan ke Bandung. Pertama kali adalah pada Agustus 2015 saat aku wisuda S1. Saat itu, selain mama dan adik, ada tante dan 3 orang saudara sepupu yang juga berliburan ke Bandung. Karena salah satu tujuan dari liburan ini adalah menghadiri wisudaku, yang merupakan momen yang paling aku tunggu-tunggu setelah berusaha keras selama bertahun-tahun, tentu saja aku memilih untuk mencari penginapan dekat kampus. Setelah melakukan survei, dan mengirimkan foto tempat-tempat penginapan ke mama dan saudara-saudara, akhirnya aku melakukan pemesanan di sebuah guesthouse hasil pilihan bersama. Kami menyewa dua kamar dengan satu tempat tidur tambahan.
Dalam wisata 5 hari 4 malam ini, diisi dengan kuliner malam di Bandung, jalan-jalan ke Cihampelas Walk (Ciwalk), Bandung Indah Plaza (BIP), Bandung Electronic Center (BEC), Museum Geologi, Museum Kantor Pos, dan berfoto-foto di depan Gedung Sate yang merupakan salah satu landmark di Bandung. Pada hari keempat, kami menyewa mobil dan berwisata ke daerah Lembang. Tempat yang kami kunjungi yaitu Kebun Bunga Begonia, Tangkuban Perahu, Floating Market Lembang, Dusun Bambu, dan Bosscha Observatory.
Setahun kemudian, mama dan adik kembali berliburan ke Bandung untuk menghadiri acara Pengambilan Sumpah Apoteker yang juga merupakan sebuah acara penting bagiku. Pada Agustus 2016 ini, mama dan adik berliburan 6 hari 5 malam di Bandung. Kali ini, kami menyewa satu kamar di sebuah hotel dekat kampusku, dengan harga yang lebih murah daripada guesthouse sebelumnya. Dalam liburan kali ini, aku mengajak keluarga ke tempat-tempat yang berbeda, yaitu mall Paris Van Java, Monumen Perjuangan, tempat wisata daerah Ciwidey (Situ Patenggang, Kawah Putih, Ranca Upas, dan berfoto-foto di Kebun Teh yang membentang luas di Ciwidey), wisata kuliner di Jalan Cibadak, dan menikmati pemandangan malam di Bukit Moko.
Walaupun kalau ditotal-total, keluarga sudah pernah berliburan lebih dari 10 hari di Bandung, namun masih banyak tempat wisata di Bandung yang belum kesampaian. Bahkan sebenarnya, aku sendiri juga belum sempat mengunjungi tempat-tempat wisata tersebut, seperti curug-curug (seperti Curug Penganten, Curug Pelangi), The Lodge Maribaya, Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dan Tebing Kraton, Peta Park, dan masih banyak lagi. Jadi, aku berharap bisa mengajak mereka ke Bandung lagi dengan rencana liburan yang berbeda.
Untuk penginapan, aku juga ingin mencoba yang berbeda. Setau aku, di Kabupatenku memang belum ada bangunan terlalu tinggi (lebih dari 10 tingkat), jadi aku mau mengajak keluarga untuk menginap di apartemen. Ini merupakan model rumah mewah yang belum ada di Kabupatenku. Dibandingkan dengan menginap di hotel yang tinggi, apartemen yang tinggi akan memberikan kenyamanan yang berbeda. Dengan menginap di apartemen bersama keluarga, aku yang biasanya sendiri dalam satu kamar kos, dapat merasakan kebersamaan dengan keluarga di sebuah rumah apartemen yang berbeda dengan rumahku biasanya. Selain itu, mamaku juga bisa membawakan bekal makanan enak hasil masakan beliau ataupun makanan lokal yang udah sekian lama tidak aku cicipi, lalu dipanaskan kembali di dapur yang tersedia dalam apartemen. Layaknya menghabiskan hari-hari bersama keluarga di rumah kedua (yang nomaden) di Bandung.
Nah, dengan travelio.com ini dapat terwujud dengan harga yang terjangkau.
Pertama, buka situs web travelio.com, baik di desktop, mobile web, maupun aplikasi travelio. Berikut ini aku akan mendemonstrasikan situs ini di desktop laptop. Pada halaman jendela awal ini, masukan informasi lokasi tempat akomodasi yang anda inginkan, tanggal check-in (mulai menginap), tanggal check-out (akan keluar dari penginapan), dan jumlah tamu, kemudian klik cari.

Gambar 1. Melakukan Pencarian Akomodasi Sesuai Lokasi, Waktu, dan Jumlah Tamu

Kemudian, akan muncul pilihan-pilihan akomodasi beserta rincian nama akomodasi, lokasi, jenis, kapasitas orang, poin nilai, dan harga. Pilihan-pilihan tersebut juga dapat disortir (diurutkan atau disaring) berdasarkan harga, peringkat, dan nama. Untuk memperingkas pencarian, dapat mencentang pilihan-pilihan (tipe kamar, tipe properti, fasilitas, dan area) di sebelah kiri juga.
Setelah melihat pilihan-pilihan yang tersedia, aku memilih Apartemen “J” yang dekat dengan Cihampelas Walk. Kebetulan, aku pernah bertamu di teman yang nge-kos sebulan di apartemen tersebut, dan merasa nyaman di situ. Dengan menginap di situ, aku dapat mengajak keluarga wisata kuliner sarapan ala Bandung yang tersedia di sepanjang jalan dekat apartemen. Selain itu, akses dari apartemen ini ke mall Ciwalk cukup dekat walaupun dijangkau dengan berjalan kaki.
Gambar 2. Hasil Penelusuran Akomodasi di Bandung


Anda dapat bebas mengakses untuk mencari, melihat referensi-referensi, membandingkan hingga akhirnya menentukan pilihan yang cocok. Selanjutnya, untuk melakukan pemesanan, anda perlu punya akun di travelio.com ini. Bila anda sudah pernah mendaftar, anda cukup masuk menggunakan alamat e-mail dengan password yang sudah terdaftar. Bila belum, anda dapat memilih masuk dengan media sosial seperti Facebook dan Line, ataupun dengan mendaftar saat itu juga. Anda cukup mencantumkan nama lengkap, negara asal, no telepon, e-mail, password, dan mengkonfirmasi password, lalu klik Daftar.


Gambar 3. Masuk atau Daftar di Travelio.com


Gambar 4. Setelah Memilih Akomodasi yang Diinginkan


Wah, ternyata banyak godaan dari travelio.com ini. Untuk apartemen yang aku pilih, ternyata tersedia harga long stay (untuk penginapan lebih dari 3 malam). Dengan demikian, aku dapat memperoleh diskon long stay sebesar 10%. Ini merupakan jenis diskon yang belum pernah aku peroleh di penginapan lain. Selain itu, di sini calon konsumen juga dapat bertanya secara online tentang akomodasi yang diminati, serta melakukan tawar-menawar harga yang diproses dengan cepat oleh maskot imut Lio yang bergerak-gerik selayak sedang sibuk telepon sambil mengetik komputer.


Gambar 5. Tawar Harga (1): Isi Harga Tawaran Anda, dan Klik Tawar Sekarang


Gambar 6. Tawar Harga (2): Lio Sedang Bernegosiasi


Gambar 7. Tawar Harga (3): Hasil Negosiasi

Para pembaca, anda sangat beruntung telah membaca artikelku, karena di sini ada kode voucher yang dapat anda pakai untuk mendapatkan diskon sebesar 40% untuk pemesanan apartment, house, dan villa di Travellio.com. Ini kode nya:
LIOMORETMWP7ZDC9
Adapun syarat dan ketentuan sebagai berikut.
·  Kode hanya bisa digunakan untuk pemesanan tipe properti Apartment, House, dan Villa yang tersedia di situs web Travelio.com, baik di desktop, mobile web, maupun aplikasi “Travelio”;
·   Kode berlaku sampai dengan tanggal 15 Desember 2016 pukul 23.59 WIB;
·   Nilai maksimum diskon yang dapat dinikmati setiap pelanggan adalah sebesar Rp300.000,00;
·   Setiap pelanggan hanya bisa menggunakan kode sebanyak maksimal 1 (satu) kali;
·   Kode voucher hanya bisa digunakan oleh pelanggan yang telah registrasi dan login saat melakukan pemesanan;
·  Kode voucher tidak dapat digabungkan dengan promo lainnya atau dengan penggunaan Travelio Reward Point; dan
Travelio berhak membatalkan pemesanan apabila terjadi penyimpangan atau pelanggaran pada Syarat dan Ketentuan ini maupun Syarat dan Ketentuan layanan Travelio.com.

  Langkah-langkah menggunakan kode voucher tersebut adalah sebagai berikut:
Pilih Akomodasi yang diinginkanà Klik Ajukan Pemesanan à Klik Gunakan Kupon à Masukan kode voucher ( LIOMORETMWP7ZDC9 ) à Klik Pakai.
Karena diskon 40% dari harga akomodasi yang aku pilih ini melebihi nilai maksimum diskon yang dapat dinikmati setiap pelanggan, maka aku memperoleh potongan harga sebesar Rp300.000. Wah, jadinya harga ini lebih murah daripada penginapan keluargaku di dua liburan sebelumnya lho. Ayo, pembaca, kode voucher ini bebas dipakai anda juga lho…

Gambar 8. Menggunakan Kode Voucher

Tahapan selanjutnya adalah mengisi informasi diri, lalu klik lanjutkan. Setelah itu, akan muncul metode pembayaran. Jenis pembayaran tersedia dalam bentuk kartu kredit, dan bank transfer. Karena aku belum mempunyai kartu kredit, maka aku memilih bank transfer. Selanjutnya, pilih salah satu rekening bank yang akan digunakan untuk bertransaksi membayar, baca syarat dan ketentuan yang berlaku serta centang pernyataan bahwa saya telah membaca dan menyetujui syarat dan ketentuan terkait pembatalan, kebijakan privasi, dan peraturan properti yang ada dalam Travelio.com. Kemudian, tidak lupa untuk mengkonfirmasi pembayaran menggunakan formulir yang tersedia pada halaman website tersebut.


Gambar 9. Pembayaran Travelio

Kini, aku sudah bekerja selama tiga bulan. Kalau keluarga jalan-jalan lagi ke Bandung, aku sudah bisa mengajak mereka berliburan dengan uang hasil kerja ku. Secara finansial, aku memang belum sanggup nge-kos bulanan di apartemen apalagi membeli apartemen. Tetapi, dengan travelio.com, aku dapat sewa apartemen sebagai tempat penginapan liburan keluarga dengan harga terjangkau agar aku dan keluarga dapat menikmati liburan kebersamaan di apartemen yang nyaman serta meninggalkan memori yang indah dan berbeda dengan pengalaman liburan di Bandung yang sebelumnya.



Sunday, November 6, 2016

Sate Bandeng Khas Banten

Saat menjelajahi tempat baru, tentu selain menikmati keindahan alam, juga keunikan budaya setempat. Salah satu yang tidak boleh terlewatkan yaitu makanan khas setempat, baik untuk dicicipi saat itu maupun dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Beberapa bulan yang lalu, aku jalan-jalan ke Serang, Provinsi Banten, dan mencoba salah satu makanan khas Banten, yaitu Sate Bandeng. Katanya, konon ini merupakan salah satu makanan untuk menjamu tamu kerajaan lho.
Iya, bandeng adalah salah satu nama ikan. Selanjutnya, disebut sate, tentu karena cara masaknya adalah dengan dipanggang. Tetapi, jangan membayangkannya seperti sate ayam, sapi, atau kambing yang umumnya berupa potongan daging yang ditusuk menjadi satu dan dipanggang. Sate bandeng ini masih berbentuk ikan bandeng utuh yang ditusuk pada potongan bambu, dan dipanggang.

Gambar 1. Sate Bandeng yang Aku Beli dari Banten

Selanjutnya, jangan kaget saat anda mencicipi nya lalu mendapatkan teksturnya mirip otak-otak ikan, dan tidak mirip tekstur ikan bandeng umumnya. Hal ini dikarenakan saat pengolahannya, daging ikan bandeng memang dikeluarkan dan dicampur bersama bumbu-bumbu. Dengan demikian, duri-duri halus ikan bandeng sudah menjadi halus dan tidak terasa saat dimakan. Kemudian, adonan tersebut dimasukkan kembali ke dalam kulit bandeng. Lalu, sisa adonan diolesi lagi
menutupi badan ikan tersebut. Setelah itu, dibungkus daun pisang dan dipanggang hingga matang.
Gambar 2. Sate Bandeng Dikeluarkan dari Potongan Bambu untuk Dipanaskan Sebelum Dimakan

            Bila berbicara dari segi gizi, ikan tentu merupakan salah satu sumber gizi yang baik. Para ahli gizi menyatakan bahwa mengonsumsi daging yang sehat adalah yang berkaki lebih sedikit. Jadi, yang lebih baik adalah ikan yang tidak berkaki, unggas yang berkaki dua, lalu baru ternak berkaki empat. Daging ikan bandeng mengandung protein, omega 3, vitamin A, vitamin B, kalsium, zat besi, selenium, magnesium, fosfor, natrium, kalium, zink, dan banyak nutrisi lainnya.
Adapun beberapa kandungan yang patut dibanggakan dari ikan bandeng ini adalah omega 3, vitamin B12 dan selenium yang tinggi. Omega 3 berperan penting untuk menjaga kesehatan otak dan mata, serta mampu mencegah penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan stroke. Vitamin B12 adalah vitamin yang membantu dalam pembentukan sel darah merah. Sedangkan selenium merupakan salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, namun bersifat penting karena memiliki sifat sebagai antioksidan di mana merupakan zat yang berkhasiat untuk menawarkan racun, memperlambat penuaan, dan mencegah kanker.
Selain diolah dari kekayaan laut Indonesia, sate bandeng dibumbui dengan rempah-rempah autentik Indonesia yang menyumbang kegurihan makanan ini. Berdasarkan penelusuran beberapa website di internet yang berbagi tentang resep membuat sate bandeng khas Banten, bumbu yang digunakan antara lain santan kelapa, ketumbar, jintan, jahe, kunyit, lengkuas, garam, air asam, bawang putih, dan bawang merah. Bagi anda yang menyukai pedas, dijual sate bandeng pedas juga lho.
Di samping menambah cita rasa, rempah-rempah tersebut juga membawa manfaat bagi kesehatan. Walaupun jumlah masing-masing rempah-rempah tersebut tidak banyak, namun jenis yang digunakan cukup bervariasi sehingga memberikan paduan rasa yang khas dengan zat-zat bermanfaat yang sedikit-sedikit lalu jadi bukit. Dengan demikian, mengonsumsi sate bandeng ini sudah sekaligus memperoleh banyak nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.

Ada gadis di Cisaranten
Masak pindang ikan bandeng
Jalan-jalan ke Banten
Ingat santap sate bandeng


Kalau ada ikan di sini
Mau dimasak banyak cara
Kalau ada rezeki tahun ini
Mau ikut Jelajah Gizi Sulawesi Utara


Gambar 3. Logo Acara Jelajah Gizi 2016

Gambar 4. Poster Jelajah Gizi 2016

Wednesday, September 21, 2016

Luruskan Pelurus Bangsa


Generasi muda tidak hanya penerus bangsa, tetapi juga pelurus bangsa. Apakah anda salah satu pelurus bangsa? Apakah anda ingin turut berperan dalam meluruskan bangsa? Apa saja liku bangsa yang perlu kita luruskan?
Salah satunya adalah Korupsi. Korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain (Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016). Kata orang, “korupsi” sudah berakar, dan menjalar ke seluruh penjuru Indonesia. Akar itu bagian tumbuhan yang biasanya tertanam di dalam tanah sebagai penguat dan pengisap air serta zat makanan. Menjalar itu berarti meluas, dan merata (Pusat Bahasa Kemdikbud, 2016). “Korupsi” sudah membudaya di Indonesia. Membudaya itu berarti menjadi kebiasaan yang dianggap wajar (Pusat Bahasa Kemdikbud, 2016.
Ngeri gak sih? Sebegitu melekatnya korupsi dengan kehidupan rakyat Indonesia kah? Apakah pohon korupsi ini masih mau dipupuk terus? Apakah budaya korupsi ini masih mau dilestarikan terus?
Berdasarkan hasil penelitian Transparency International (TI) selama enam tahun berturut-turut dari 1995-2000, Indonesia selalu menduduki posisi sepuluh besar sebagai negara paling korup di dunia. Selanjutnya, Corruption Perceptions Index (2015) menunjukkan bahwa Indonesia memiliki skor 36 dari total 100, dan menduduki rangking ke 88 dari 168 negara, di mana rangking no 1 adalah negara paling tidak korup (Transparency International, 2016).
Sebuah survei Global Corruption Barometer menghasilkan bahwa 18% warga Indonesia melakukan penyogokan pada tahun 2010. Selain itu, terhadap usaha pemerintah memerangi korupsi, ada 35% yang menyatakan tidak efektif, 32% menyatakan biasa-biasa saja, dan 33% menyatakan efektif (Transparency International, 2011). Selanjutnya, pada sebuah survei yang dilakukan pada tahun 2013, 54% warga menyebutkan bahwa level korupsi di Indonesia meningkat banyak dalam kurun waktu 2 tahun terakhir (Transparency International, 2013).
Berdasarkan 12 bidang yang disurvei, responden Indonesia merasa Polisi adalah yang paling korup, yaitu sebesar 91% dan Media menduduki posisi ke-12 yaitu sebesar 19%. Ada satu hal yang memilukan dari hasil survei ini, yaitu sistem pendidikan di Indonesia dinilai korup oleh 49% responden (Transparency International, 2013). Ternyata, sistem yang sangat berperan penting dalam membina generasi muda bangsa sudah korup.

Dalam survei ini, ada juga sebuah pertanyaan sederhana dan penting yang ditanyakan, yaitu, “Seberapa setujukah anda bahwa orang biasa dapat membuat suatu perubahan dalam memerangi korupsi?” Ini sangat penting untuk menilai seberapa besar kesadaran warga Indonesia akan perannya masing-masing dalam memerangi korupsi? Begini hasil surveinya, ada 2% sangat tidak setuju, 17% tidak setuju, 70% setuju, dan 11% sangat setuju (Transparency International, 2013).
Layaknya bunyi salah satu tweet dari akun Twitter Transparency International Indonesia (@TIIndonesia): Jangan menjadi pemadam kebakaran, kita harus menciptakan sistem atau sumber daya yang dapat mencegah kebakaran. Hal sama juga pada pemberantasan korupsi.” Jadi, sangat penting untuk mengajarkan anti-korupsi sejak dini. Gerakan anti-korupsi ini pada dasarnya adalah upaya mencegah dan memberantas tindakan korupsi.
Akan tetapi, tindakan korupsi juga sudah mulai dilakukan sejak dini. Sebuah contoh sederhana adalah saat anak diminta bantu orang tua untuk berbelanja, kemudian ada uang kembalian dari belanja tersebut, anak memberikan uang kembalian kepada orang tua, lalu orang tua berkata, “Itu untuk kamu saja.” Ini memberikan kesan kepada anak bahwa uang kembalian tersebut adalah haknya. Saat anak memperoleh uang kembalian pada belanja kali berikutnya, anak akan beranggapan bahwa uang tersebut akan menjadi miliknya lagi. Bahkan, anak tidak lagi akan berinisiatif untuk menyerahkan uang kembalian tersebut karena beranggapan bahwa uang tersebut layak adalah miliknya. Dengan demikian, korupsi sudah dilakukan sejak dini. Walaupun sebenarnya, niat dari orang tua adalah memberikan penghargaan karena telah membantu melakukan sesuatu, tetapi secara tidak langsung mendidik anak untuk berkorupsi. Kekurangtepatan perlakuan orang tua ini sering kurang disadari.
Hal serupa juga sering aku alami saat kecil. Seringkali saat membantu orang tua membeli sesuatu dan ada uang kembalian, orang tuaku sering bilang, “simpan saja, itu untuk kamu.” Namun, hati nuraniku selalu mendorong aku untuk mengembalikan uang kembalian itu walaupun seringkali ucapan dari orang tua akan serupa dan uang itu akan masuk dalam celenganku. Tetapi, setidaknya, aku membuktikan bahwa “Aku Anak Jujur.” Aku yakin tindakan ini membuat aku makin disayangi. Saat anak-anak maupun orang tua lain melihat sikapku ini, mereka kemudian akan berpikir bahwa sebaiknya mereka juga bertindak demikian.
Coba, gimana perasaan kamu bila suatu ketika kamu tidak berinisiatif membalikkan uang kembalian itu, dan ditanya oleh orang tuamu. Ehm, itu bukan suatu rasa malu sih, melainkan menjadi suatu kejanggalan di kedua belah pihak. Anak mungkin merasa kecewa, “Ah, kenapa kali ini diminta sih, padahal biasanya itu untuk aku.” Menanggapi kekecewaan anak, orang tua mungkin akan berpikir, “Apakah seharusnya aku tidak menanyakan uang kembalian ini?”
Selain pendidikan pertama yang diperoleh dari keluarga, anak-anak seterusnya akan menempuh pendidikan di lembaga formal dan nonformal. Tindakan-tindakan korupsi pun sering dijumpai di sini, seperti menyontek dan terlambat. Aksi terlambat pun tidak hanya sering dilakukan oleh peserta didik, melainkan juga oleh para pendidik. Guru dan dosen yang terlambat datang ke kelas sehingga para peserta didik berkeliaran seperti ayam kehilangan induk merupakan sebuah fenomena korupsi terhadap waktu. Siapa sih yang akan rugi bila menyontek dan terlambat? Bukankah akan lebih bangga dengan nilai hasil belajar sendiri daripada hasil menyontek? Bukankah waktu itu gratis tapi sangat berharga?
Namun, ada pula program Kantin Kejujuran yang diberlakukan di beberapa sekolah di Indonesia di mana beli, bayar, dan ambil kembalian sendiri. Tujuannya adalah dalam rangka menggalakkan “Gerakan Langsung Anti-korupsi Sejak Dini” (Galaksi). Dengan menanamkan kejujuran pada anak sejak dini, maka diharapkan setelah dewasa mereka dapat menjadi orang yang jujur, apapun pekerjaan mereka nantinya (Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, 2014).
Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Republik Indonesia juga bergandengan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mecanangkan Pendidikan Anti-korupsi di Perguruan Tinggi mulai tahun ajaran 2012-2013. Akan tetapi, yang paling penting bukanlah Pendidikan Anti-korupsi, melainkan Pembiasaan Anti-korupsi. Aku memang tidak menuntut ilmu di sekolah dengan Kantin Kejujuran maupun di Perguruan Tinggi dengan Pendidikan Anti-korupsi dalam kurikulum, tapi aku anak jujur yang mempraktekkan tindakan anti-korupsi dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, sangat penting untuk mengajarkan anti-korupsi sejak dini pada generasi muda. Anti-korupsi harus mulai ditanamkan sejak dini dengan bertindak jujur dan disiplin waktu. Siapapun dapat melakukan tindakan anti-korupsi kapanpun, dan di manapun dalam wujud prilaku-prilaku sederhana yang sebenarnya berdampak besar. Semakin sadarnya masyarakat akan kerugian yang ditimbulkan akibat korupsi dan pentingnya anti-korupsi, maka semakin dekat pula langkah menuju Indonesia bebas korupsi.
Tentu saja, tidak semua orang dapat berperan dalam hal menindaki kasus-kasus korupsi, tetapi semua dapat berperan dalam mencegah korupsi. Ingatlah bahwa, korupsi bernilai miliaran dan triliunan itu bermula dari korupsi recehan. Efek yang diperoleh dari korupsi bukanlah menjadi kaya, tapi menjadi tidak dipercayai orang. Mari luruskan jalan, tebang pohon korupsi di Indonesia, dan buka ladang keberhasilan bagi bangsa tercinta ini!



DAFTAR PUSTAKA

Komisi Pemberantasan Korupsi. 2012. Pendidikan Anti-korupsi untuk Perguruan Tinggi. Tersedia di kpk.go.id [diakses pada tanggal 18 September 2016].
Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tersedia online di http://kbbi.web.id [diakses pada tanggal 18 September 2016].
Transparency International. 2011. Global Corruption Barometer 2010/11. Tersedia online di https://www.transparency.org/country/#IDN_PublicOpinion [diakses pada tanggal 18 September 2016].
Transparency International. 2013. Global Corruption Barometer 2013. Tersedia online di https://www.transparency.org/gcb2013/country/?country=indonesia [diakses pada tanggal 18 September 2016].
Transparency International. 2016. Corruption by County/ Territory: Indonesia. Tersedia online di https://www.transparency.org/country/#IDN_DataResearch [diakses pada tanggal 18 September 2016].
Transparency International Indonesia. 2016. Tweets by @TIIndonesia. Tersedia online di https://twitter.com/TIIndonesia/status/776287317602414593 [diakses pada tanggal 18 September 2016].
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. 2014. Melatih Kejujuran Sejak Dini. Available online at http://www.tzuchi.or.id/inspirasi/kisah-humanis/melatih-kejujuran-sejak-dini/14 [diakses pada tanggal 18 September 2016].



Wednesday, August 31, 2016

SMSBunda untuk Ibu Sehat, dan Anak Selamat


Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup, ini hanya sedikit menurun dibandingkan dengan SDKI tahun 1991, yaitu sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup. Target global MDGs (Millenium Development Goals) ke -5 adalah menurunkan AKI menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Kematian ibu menurut definisi WHO adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan/ cedera. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2014) menyatakan bahwa pemerintah bersama masyarakat bertanggungjawab untuk menjamin bahwa setiap ibu memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, mulai dari saat hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, dan perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi serta akses terhadap keluarga berencana.
Salah satu penyebab tingginya AKI adalah kurangnya pengetahuan ibu hamil akan kondisi kesehatan. Selain itu, anak-anak dari ibu yang kurang berpendidikan umumnya memiliki angka kematian yang lebih tinggi daripada mereka yang lahir dari ibu yang lebih berpendidikan (UNICEF Indonesia, 2012).
Seiring dengan makin berkembangnya akses teknologi dan komunikasi, berbagai jenis informasi semakin mudah diperoleh. Dengan demikian, tentunya masalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan juga dapat diatasi. Tenaga-tenaga kesehatan kini semakin dekat dengan masyarakat. Ada berbagai forum di internet yang menjadi wadah masyarakat untuk berkonsultasi gratis dengan dokter. Selain itu, kini juga sudah hadir wadah konsultasi dengan apoteker di berbagai media sosial Halo Apoteker Indonesia (HAI).
            Nah, untuk menurunkan AKI di Indonesia, kini juga dapat memanfaatkan alat komunikasi elektronik, yang cukup dengan hp sederhana, tanpa memerlukan hp canggih dan modal kuota internet yang mahal. Nama program ini adalah “SMSBunda”. Ini merupakan hasil kerja sama GE Foundation dengan Jhpiego (an affiliate of Johns Hopkins University). Isi SMS tersebut dikembangkan oleh para tenaga kesehatan dengan panduan Mobile Alliance for Maternal Action (MAMA).
            SMSBunda adalah layanan SMS gratis yang didesain untuk memberikan informasi kepada ibu hamil hingga pasca melahirkan. Informasi ini dapat langsung diterima di ponsel masing-masing dengan mendaftarkan terlebih dahulu dengan cara ketik REG <spasi> perkiraan tanggal melahirkan (hh/bb/tttt) <spasi> Kota/Kabupaten, kemudian dikirim ke 08118469468.
Pendaftaran bisa dilakukan kapan saja selama masa kehamilan, baik oleh ibu hamil sendiri, bidan, maupun melalui penjaringan/pendataan calon anggota. Dengan mendaftarkan diri, maka ibu hamil akan menerima SMS setiap harinya. Dengan mengetahui informasi-informasi tersebut, ibu hamil dapat melakukan identifikasi bahaya-bahaya, serta mengambil langkah yang cepat jika terjadi kondisi gawat darurat, baik saat hamil, maupun pasca melahirkan.
            Kesehatan ibu hamil dan janin sangat penting untuk diperhatikan karena akan mempengaruhi kelancaran persalinan dan pertumbuhan calon bayi yang sehat. Selain itu, pelayanan pasca persalinan yang baik sangat penting, karena sebagian besar kematian ibu dan bayi baru lahir terjadi pada dua hari pertama dan pelayanan pasca persalinan diperlukan untuk menangani komplikasi setelah persalinan. Oleh karena itu, pelayanan SMSBunda ini berlanjut hingga hari ke 42 setelah melahirkan.
Selama kehamilan, SMSbunda akan mengirimkan informasi secara teratur seputar perawatan antenatal (yang bersangkutan dengan hal atau keadaan sebelum melahirkan). Dibulan terakhir kehamilan, pesan berisi informasi hari-hari pertama sesudah melahirkan (untuk ibu dan bayi). Dibulan pertama kelahiran, SMSbunda akan mengirimkan informasi tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir.
UNICEF Indonesia (2012) menyebutkan bahwa sistem informasi yang kuat merupakan salah satu komponen pelayanan kesehatan yang berkualitas. Data administrasi yang tidak memadai di banyak kabupaten menyebabkan tim kesehatan kabupaten tidak dapat secara efektif merencanakan dan menentukan target intervensi. Dengan SMSBunda ini diharapkan dapat membantu memperbaiki kondisi tersebut, di mana hingga bulan Juli 2016, terdata bahwa ada 11.509.061 SMS yang sudah terkirimkan, ada 284.661 Ayah dan Ibu yang sudah terlibat dalam program ini, dengan peserta yang berasal dari 269 Kabupaten/Kota. Semoga SMSBunda ini dapat segera menyebar ke seluruh Indonesia dan membawa manfaat bagi semua calon ibu.
Tentu saja penurunan AKI tidak hanya sekedar dari layanan SMSBunda, tetapi juga harus diiringi dengan peningkatan kualitas, kuantitas, dan pemerataan pelayanan kesehatan dan petugas kesehatan, serta alokasi dana dari pemerintah untuk mendukung pencapaian hal tersebut. Selain itu, program-program kesehatan preventif juga perlu dipromosikan. Serangkaian promosi kesehatan mulai dari masa remaja dan pra-kehamilan, berlanjut sampai kehamilan, persalinan dan masa kanak-kanak. Intervensi harus meliputi intervensi nyata dan hemat biaya seperti manajemen kasus berbasis masyarakat tentang penyakit umum anak, promosi dan penyuluhan pemberian ASI, pemberian suplementasi asam folat pada tahap pra-kehamilan, terapi antelmintik ibu, suplementasi zat gizi mikro bagi ibu dan bayi, dan penggunaan kelambu nyamuk bagi ibu dan bayi (UNICEF Indonesia, 2012). Hal ini juga didukung dengan pernyataan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2014) bahwa penting untuk melakukan intervensi lebih ke hulu yakni kepada kelompok remaja dan dewasa muda dalam upaya percepatan penurunan AKI.
            Untuk informasi lebih lanjut tentang SMSBunda. dapat dilihat pada website berikut ini: http://smsbunda.or.id/ atau menghubungi kontak berikut: info@smsbunda.or.id / (+62) 21 29201500. Selanjutnya, untuk para ayah dan ibu gaul, ini bisa pantengin media sosial SMSBunda di twitter @SMSbunda ; fanpage SMSbunda ; dan instagram @smsbunda . Selamat menjadi ayah dan ibu sehat bagi anak Indonesia hebat!!!

Daftar Pustaka

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Situasi Kesehatan Ibu: Mother’s Day. Tersedia online di http://www.depkes.go.id/ download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin-ibu.pdf [diakses pada tanggal 20 Agustus 2016].
SMSBunda. 2016. SMSBunda. Tersedia online di http://smsbunda.or.id/ [diakses pada tanggal 20 Agustus 2016].
UNICEF Indonesia. 2012. Ringkasan Kajian Kesehatan Ibu dan Anak. Tersedia online di http://www.unicef.org/indonesia/id/A5_-_B_Ringkasan_Kajian_Kesehatan_ REV.pdf [diakses pada tanggal 24 Agustus 2016].