Thursday, February 23, 2023

Mitos dan Fakta Obat Kesehatan Jiwa

Peningkatan Prevalensi Gangguan Jiwa dan Gangguan Mental Emosional (Sumber: Riskesdas, 2018)

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi rumah tangga dengan ART gangguan jiwa skizofrenia/ psikosis, dan prevalensi gangguan mental emosional pada penduduk berumur ≥ 15 tahun menunjukkan peningkatan dari tahun 2013 ke tahun 2018. Hal ini patut diberi perhatian, baik memastikan semua penderita mendapatkan penanganan yang tepat, dan mencegah peningkatan jumlah penderita.

Cakupan pengobatan penderita gangguan jiwa skizofrenia/ psikosis dan depresi (Sumber: Riskesdas, 2018)

Namun, hasil Riskesdas tahun 2018 juga menunjukkan adanya kesenjangan pengobatan yaitu proporsi orang yang memerlukan pengobatan tertentu tetapi tidak mendapatkannya. Salah satu penyebab kesenjangan ini adalah karena adanya mitos di masyarakat seputar pengobatan psikiatris. Berikut, dalam artikel ini adalah sepotong kisah aku sebagai seorang Apoteker, dalam memberikan pelayanan informasi obat untuk kesehatan jiwa. Mari kita bahas 2 mitos pengobatan psikiatris dalam artikel ini.

Baca tentang Mitos dan Fakta Obat Psikiatris di sini (Dokumentasi Pribadi)

Kalo udah mulai pakai obatnya, nanti akan ketergantungan ya?

Pertama, apresiasi patut diberikan kepada pasien dan/ atau keluarga pasien yang sudah mau berkonsultasi pada profesional (psikolog maupun psikiater). Tentu pasien yang sempat bertemu denganku adalah yang pasien berkonsultasi pada psikiater dan mendapatkan resep obat. Tidak jarang saat pelayanan kefarmasian, pasien atau keluarga pasien bertanya, “kalo mulai pakai obat ini, harus pakai seumur hidup ya?” (atau bentuk kalimat lainnya, yang bermakna sama) Demikian, mulailah penjelasan panjang lebar seorang apoteker kepada pasien dan/ atau keluarga pasien.

Saya akan mengawali edukasi obat ini dengan memberitahu bahwa, obat kesehatan jiwa belum tentu bisa memunculkan efek secepat obat penyakit lain (seperti batuk pilek yang hanya dua-tiga kali mengonsumsi obat sudah bisa merasa kondisi lebih baik, melainkan obat kesehatan jiwa membutuhkan waktu hingga 6 minggu dari dosis pertama untuk mulai mengurangi gejala, dan perlu waktu berbulan-bulan hingga efek yang sesungguhnya.

Kedua, tergantung keluhan yang dialami masing-masing pasien, lama pengobatan dapat berkisar 1-5 tahun. Kalo dokter bilang sudah boleh gak pakai obat, maka ikuti petunjuk selanjutnya dari dokter.

Ketiga, walaupun sudah tidak mengonsumsi obat psikiatris, harus tetap memelihara kesehatan jiwa sendiri dengan berpola hidup sehat (singkat kata: jaga pikiran) agar tidak kambuh lagi.

Infografik Obat Psikofarmaka (Dokumentasi Pribadi)


Kalo udah enakan, gak usah pakai obat lagi.

Pada suatu hari, seorang pasien diantar keluarga ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas dalam kondisi demam tinggi dan tidak sadar diri. Setelah menelusuri riwayat penyakit, ternyata selama 2 tahun pasien ini rutin mengonsumsi obat dari dokter Spesialis Kesehatan Jiwa (psikiater) di Rumah Sakit Kota. Namun, beberapa bulan yang lalu, pasien berpindah kembali ke desa yang berjarak 4 jam dari kota, dan setelah bekal obat dari kota habis, pasien sudah tidak melanjutkan obat lagi, dengan alasan merasa sudah enakan, dan tidak nyaman dengan efek samping mengonsumsi obat kesehatan jiwa tersebut.

Seperti yang dipaparkan sebelumnya, bahwa obat kesehatan jiwa belum tentu perlu dikonsumsi seumur hidup. Namun, tidak berarti bila pasien merasa sudah enakan, maka dapat serta-merta tidak mengonsumsi obat kesehatan jiwa nya lagi. Selain itu, bila ada efek samping obat psikiatris yang dialami, maka pasien atau keluarga pasien sebaiknya mengkomunikasikan kepada dokter dan/ atau apoteker untuk penanganannya.

Nah, apa saja bahaya menghentikan obat psikiatris tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu?

Pertama, ya, pasti pembaca sekalian berhasil menebak, yaitu: risiko kekambuhan. Penelitian menunjukkan 42.6% penyakit kejiwaan dapat tidak menimbulkan kekambuhan. Dalam penelitian juga menyebutkan bahwa faktor-faktor yang berkaitan dengan kekambuhan antara lain singkatnya durasi pengobatan, ketidakpatuhan pengobatan, dan mengalami tekanan dalam hidup.

Kedua, risiko munculnya gejala putus obat. Setelah jangka waktu yang cukup panjang dalam penggunaan obat rutin, otak dan tubuh telah beradaptasi dengan adanya zat tersebut, dan efek yang ditimbulkan oleh zat tersebut. Jadi, bila dihentikan tiba-tiba, maka tubuh akan merespon layaknya meminta obat tersebut lagi. Gejala yang muncul dapat bervariasi tergantung respon tubuh, dan jenis obat, antara lain keringat dingin, gemetaran, tidak sadar diri, hingga mati mendadak.

Jadi, apa yang perlu dilakukan bila merasa sudah enakan, dan tidak ingin menggunakan obat psikiatris lagi?

Yang harus pasien dan/atau keluarga pasien lakukan adalah konsultasikan lagi pada psikiater yang menangani. Bila psikiater memperbolehkan penghentian obat, maka akan dilakukan per tahap, bisa dengan pengurangan dosis atau frekwensi konsumsi obat. Pengurangan dosis dan/ atau frekwensi ini akan berlangsung bertahap selama 6 bulan sampai 1 tahun hingga obat dihentikan secara total.

Terapi Obat Psikofarmaka (Dokumentasi Pribadi)

Dosis mulai diturunkan secara bertahap sampai diperoleh dosis minimal yang masih mampu mencegah kekambuhan. Bila kondisi akut, pertama kali, terapi diberikan sampai dua tahun, bila sudah berjalan kronis dengan beberapa kali kekambuhan, terapi diberikan sampai lima tahun bahkan seumur hidup.


Bagaimanapun, obat kesehatan jiwa dapat diperoleh di Apotek, Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit dengan resep dokter. Pertanyaan-pertanyaan terkait obat, dapat ditanyakan pada Apoteker yang melayani. Demikian, pasien dihimbau mengonsumsi obat sesuai aturan pemakaian yang diresepkan dokter. Di samping mengimbangi dengan pola hidup sehat, kelola stres, dukungan dari kerabat, dan komunitas pendukung juga sangat membantu dalam menyukseskan pengobatan.

Selain itu, kini dengan canggihnya teknologi informasi, masyarakat dapat mengakses dengan mudah berbagai informasi tentang kesehatan mental, dan tips yang mendukung kesehatan mental. Salah satunya melalui situs Dear Senja di https://www.dearsenja.com/ dan halaman situs blog Dear Senja di https://www.blog.dearsenja.com/ . Berbagai gangguan kesehatan jiwa dikaji dalam blog dengan bahasa yang mudah dimengerti. Salah satu yang bisa dibaca sebagai tips kelola stress adalah “Ini 7 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri Agar Lebih Bahagia”.

Ada pula media sosial instagram @Dearsenja_com atau Tiktok @dearsenja.com yang menyediakan berbagai informasi bermanfaat untuk memberikan dukungan dalam kesehatan mental, tetapi tidak bersifat menggantikan referensi konsultasi dari ahli. Bila gejala semakin memburuk, sebaiknya berkonsultasi pada Psikolog, atau Psikiater. Kemudian, soal Obat, tanya Apoteker.

Intinya, jaga kesehatan mental anda, karena itu juga merupakan bagian dari sehat dan kualitas hidup!

 #DearSenjaBlogCompetition

Sumber Pustaka:

Undang-Undang Republik Indonesia No 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa


Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 02.02/ Menkes/ 73/ 2015 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Jiwa

 

Moges, S., Belete, T., Mekonen, T. et al. Lifetime relapse and its associated factors among people with schizophrenia spectrum disorders who are on follow up at Comprehensive Specialized Hospitals in Amhara region, Ethiopia: a cross-sectional study. Int J Ment Health Syst 15, 42 (2021). https://doi.org/10.1186/s13033-021-00464-0

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018



Monday, January 2, 2023

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Investasi EBA Ritel

 

Berdasarkan lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Investasi adalah penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan surat berharga lain untuk memperoleh keuntungan. Selain itu, Kementerian Keuangan Republik Indonesia juga mengemukakan bahwa alasan masyarakat kini berinvestasi antara lain melawan inflasi, meningkatkan nilai aset, dan mempercepat tercapainya tujuan keuangan.

Dalam hal ini, investasi juga merupakan salah satu cara untuk memiliki passive income, alias gak perlu ngapa-ngapain tetapi tetap ada penghasilan. Nah, apa aja produk investasi bagus untuk dipertimbangkan, dan apa aja yang harus diperhatikan sebelum berinvestasi?

 

Passive Income Masa Kini

Bila pada puluhan tahun yang lalu, investasi hanya bisa dilakukan oleh orang kaya karena membutuhkan dana yang besar, dan harus ke kantor lembaga keuangan untuk menandatangani berbagai formulir (hitam di atas putih) sebagai syarat pemberkasan investasi. Kini, seiring meningkatnya literasi dan inklusi keuangan, investasi dapat diakses secara lebih mudah, dan dimulai dari nominal lebih terjangkau. Bersamaan dengan perkembangan teknologi, investasi dapat dilakukan secara online, yaitu membuat akun di website/ aplikasi pada gadget, yang mana harus memastikan aplikasi tersebut dari lembaga yang terdaftar di OJK. Lalu, secara digital, informasi investasi kini juga dapat diperoleh dengan jelas, transparan, dan dapat dipantau berkala.  

 

EBA Ritel

Baca 10 Fakta EBA Ritel yang akan dibahas dalam artikel ini (Dokumentasi Pribadi)

Salah satu produk investasi yang ingin diceritakan dalam artikel ini yakni EBA Ritel. Efek Beragun Aset – Surat Partisipasi (EBA-SP) (atau disebut EBA Ritel) adalah investasi pendapatan tetap yang berisi sekumpulan tagihan KPR terseleksi yang diubah menjadi sebuah efek melalui proses sekuritisasi.

Dalam artikel ini, saya ingin menyampaikan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berinvestasi EBA Ritel. Berikut 10 fakta EBA Ritel:

1. Sejarah

PT Sarana Multigriya Finance persero (SMF) pertama kali menerbitkan EBA pada tahun 2009 yang dijual hanya kepada investor institusi. Sejak akhir tahun 2018, SMF mulai menjual produk ini kepada investor retail. Saat ini, SMF merupakan satu-satunya penerbit EBA-SP yang diatur dalam peraturan OJK Nomor 23/POJK.4/2014 dengan total penerbitan sejak 2009 sebesar Rp 12,78 Triliun.

2. Cara Kerja

Cara Kerja EBA Ritel (Sumber: Youtube PT SMF)

Tagihan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) dari para nasabah sebuah bank BUMN akan dipilih oleh PT SMF, kemudian PT SMF sebagai penata sekuritisasi bertugas memilih KPR yang sehat lalu menstrukturnya jadi produk yang bisa dibeli yaitu EBA-SP Ritel. Produk bisa dibeli investor dan dijual sebelum jatuh tempo.

3. Kolega

Silsilah Keluarga Inveseries (Sumber: Instagram @inveseries)

Berawal dari Kementerian Keuangan RI melahirkan sebuah BUMN bernama SMF dengan misi special (Special Mission Vehicle) untuk menyediakan perumahan yang layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). SMF juga memiliki produk EBA untuk membantu perbankan yang menyediakan KPR agar terjauh dari risiko kehabisan dana (maturity mismatch) dan diritelkan menjadi EBA Ritel. Bertujuan untuk edukasi, SMF melahirkan @inveseries di Instagram untuk mengedukasi EBA Ritel dan literasi finansial/ investasi, serta menggandeng BIONS milik BNI Sekuritas sebagai kolega untuk tempat transaksi EBA Ritel.

4.  Cara transaksi

Cara Investasi di EBA RItel (Sumber: PT Sarana Multigriya Finansial)

EBA Ritel dapat ditransaksikan secara online melalui aplikasi BIONS milik BNI Sekuritas setiap Senin-Jumat jam 09:00-11:30 WIB, tanpa biaya transaksi yang dikenakan, dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder dengan penyelesaian T+1. Baik transaksi pembelian maupun penjualan, nominal minimal adalah Rp100.000/ transaksi, dan maksimal Rp50.000.000/ transaksi.

Cara membeli EBA Ritel:

Isi Saldo > Pilih produk Fixed Income pada Home screen > Pilih menu EBA > Tap tombol Buy pada produk yang ingin dibeli >Tulis nominal yang ingin dibeli > Checklist syarat dan ketentuan > Pilih menu Buy > Pilih “OK” untuk konfirmasi pembelian EBA Ritel.

Cara menjual EBA Ritel:

Pilih produk Fixed Income pada Home screen> Pilih produk EBA Ritel> Pilih “SELL” > Isi dengan nominal penjualan EBA Ritel yang kamu inginkan atau bisa tap pilihan portfolio di bawah > Checklist persetujuan syarat & ketentuan > Pilih “SELL”> Pilih “OK” untuk konfirmasi penjualan EBA Ritel.

 

Cara Transaksi Beli di EBA RItel (Dokumentasi Pribadi) (Foto 1: kini ada 2 seri EBA Ritel; Foto 2, 3, & 4: transaksi EBA Ritel saat tanggal 5 Agustus 2022)

Kemudian, investor dapat membuka menu “Orders” (Ikon gambar keranjang belanja pada bagian bawah layar), lalu pilih bagian “Fixed Income”, untuk memastikan transaksi pembelian atau penjualan EBA Ritel sudah berhasil atau belum.  Berikut beberapa status order yang perlu Anda ketahui:

Request : Order yang belum Anda confirm

Confirmed : Order yang sudah Anda confirm

Cancelled : Order yang sudah dibatalkan

Reject : Order yang ditolak, biasanya karena dana pada portfolio tidak mencukupi


5. Potensi Risiko

Adapun risiko dari EBA Ritel adalah risiko fluktuasi harga pada pasar sekunder yang diakibatkan oleh perubahan suku bunga, serta risiko pelunasan KPR lebih awal yang dapat mempengaruhi yield yang diterima investor. Risiko terjadinya default (gagal bayar) rendah karena risiko terbagi ke banyak tagihan KPR, serta adanya proses seleksi KPR yang sangat ketat pada saat proses sekuritisasi.

6. Aman

Seluruh EBA-SP yang diterbitkan SMF memiliki rating id AAA yang merupakan rating terbaik yang ada pada instrumen investasi. EBA-SP ini di-rating setiap tahun oleh PT Pefindo (PT Pemeringkat Efek Indonesia) dan masih mempertahankan AAA meskipun dimasa pandemi. Selain itu, penerbit EBA Ritel yakni PT SMF dan tempat transaksi EBA Ritel yaitu BIONS milik BNI Sekuritas, adalah semuanya terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

7Nilai investasi terjangkau

Nilai transaksi yang terjangkau (minimum Rp 100.000,-).

8. Bunga tinggi

Dalam hal ini, dikenal juga istilah “Kupon” (interest rate), yaitu nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala. Bunga di EBA Ritel adalah fixed (tetap dan tidak berubah) dan kuponnya akan diperoleh setiap tiga bulan. Terhitung sejak November 2022, kini ada dua produk EBA-Ritel yang dapat dibeli di aplikasi BIONS, yaitu seri SPSMFBTN02A2 dengan bunga 8,75% per tahun, dan jadwal pembagiannya adalah tanggal 27 bulan Januari, April, Juli, dan Oktober, sedangkan SPSMFBTN06A berbunga 6,50% per tahun dengan jadwal pembagiannya adalah tanggal 27 bulan November, Februari, Mei, Agustus.

Perbedaan dua seri EBA Ritel (Sumber: Instagram @inveseries)


Dana atau modal yang diinvestasikan pada EBA Ritel itu ibarat dipinjamkan ke perbankan untuk menyalurkan KPR. Nah, ketika debitur KPR membayar angsuran bulanan bukan hanya membayar bunganya tetapi juga pokok hutangnya. Jadi, setiap pembagian kupon, pokok harus dikembalikan lagi ke investor termasuk bunganya. Demikian, di aplikasi BIONS, saldo kepemilikan EBA Ritel akan berkurang karena pokok yang dikembalikan akan otomatis masuk ke RDN (Rekening Dana Nasabah).

Dengan kata lain, setiap saat bunga keluar, sejumlah pokok investasi EBA Ritel akan diamortisasi (besarannya sekitar 10% (bisa lebih besar atau kecil)) per tiga bulan juga, yang mana investor dapat memilih untuk me-reinvestasikan bunga dan/ atau pokok tersebut maupun tidak. Nah, bagi para totalitas akan mereinvestasikan bunga dan pokok untuk mendapatkan bunga yang lebih maksimal pada periode berikutnya.

9. Dana likuid dan dapat diperjualbelikan kapan saja

Tidak ada minimal hold (tahan) dana yang sudah diinvestasikan, investasi dikelola sendiri, bisa dibeli dan dijual kapan saja asal dalam jam kerja, karena PT Sarana Multigriya Finance persero (SMF) adalah stand-by buyer EBA Ritel, dan cukup menunggu T+1 untuk proses likuiditasnya (dengan catatan hari berikutnya bukan hari lbur nasional atau akhir pekan ya).

10. Membantu Bangun Negeri

Dengan berinvestasi di EBA Ritel, berarti juga turut membantu dan memajukan perekonomian Indonesia, terutama pada sektor perumahan, karena ini merupakan salah satu sumber pembiayaan perumahan demi terwujudnya kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Demikian, Investor EBA Ritel bisa dibilang sebagai juragan properti sehingga mendapatkan keuntungan dari cicilan yang diangsur oleh debitur KPR.

Selain itu, sebagai salah satu produk investasi, EBA Ritel pun dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) terhadap bunga, yang mana pajak juga dipergunakan dalam pembiayaan negara dan pembangunan nasional.  Pajak EBA Ritel disamakan dengan pahak Obligasi, yaitu 10%. Jadi bunga yang disebutkan tadi (8,75% atau 6.5%) belum termasuk pajak 10% ya.

 

Pengalamanku Berinvestasi EBA Ritel

Saya pertama kali mengetahui EBA Ritel ini melalui postingan seorang perencana keuangan di akun Instagram beliau. Kemudian, seusai mendalami hal-hal sebagaimana saya jabarkan di atas, saya memutuskan untuk melakukan diversifikasi investasi, salah satunya di EBA Ritel. Selesai mengunduh aplikasi dari Playstore, saya melakukan pembuatan akun di aplikasi BIONS. Setelah verifikasi OTP sukses, saya lanjut mengisi data registrasi, dengan mempersiapkan KTP, NPWP, dan rekening bank.

Lalu, membaca dan menyetujui Persetujuan Nasabah, serta melakukan eKYC (electronic Know Your Customer) pada tanggal 29 Juli 2022, maka rekening investasi diproses, dan pada tanggal 1 Agustus 2022, saya menerima email yang memberitahu bahwa status rekening investasi telah aktif.

Bertanya lewat Direct Message Instagram (Dokumentasi Pribadi), dan mendapat jawaban tentang Accrued Days, Accrued Interest melalui foto Skema Perhitungan EBA Ritel (Sumber: Instagram @inveseries)

Namun, saat itu ada yang saya ragukan dan memutuskan untuk bertanya melalui Direct Message Instagram ke @inveseries, yang kemudian dibalas dengan jelas. Di samping berbagi informasi tentang EBA Ritel, akun Instagram @inveseries juga sering memberikan berbagai wawasan seputar literasi keuangan yang sangat bermanfaat. Lalu, ikuti pula akun @ptsmfpersero dan website www.smf-indonesia.co.id yang merupakan situs resmi untuk menemukan informasi aktual seputar PT SMF, dan EBA Ritel.

Demikian setelah berinvestasi pada bulan Agustus 2022, saya telah memperoleh satu kali pembagian kupon pada 27 Oktober 2022, dengan perolehan bunga dan pokok yang masuk ke RDN saya itu diinvestasikan kembali pada hari yang sama juga, untuk mendapatkan semakin banyak bunga pada 27 Januari 2023 yang akan datang.

 

Tips Bonus tentang Investasi

Investasi tidak akan membuat anda Kaya apabila anda … (Dokumentasi Pribadi)

Selain memahami seluk-beluk produk investasi yang ingin ditanami modal, ada pesan penting bagi anda bahwa “Investasi saja tidak akan membuat anda kaya apabila anda….” (Baca tiga hal berikut):


1.   Tidak memiliki dana darurat.

Dana darurat anda harus aman (dari tangan penjahat, dan tangan usil sendiri), mudah diakses kapanpun, dan di manapun, serta mudah dicairkan.

Pastikan anda memiliki dana darurat sesuai dengan kebutuhan hidup anda!

Baik yang masih lajang maupun yang menjadi tulang punggung keluarga, dana darurat itu sangat penting untuk disiapkan.

-Lajang (tanpa tanggungan): sebesar 3-6 kali pengeluaran bulanan.

-Berkeluarga: sebesar 6-12 kali pengeluaran bulanan.


2.   Tidak memiliki manajemen utang yang baik

Ingat! Utang maksimal 30% dari Total Pendapatan!

Pastikan Utang konsumtif lebih kecil daripada utang produktif!

Investasi anda akan terpakai untuk membayar utang bila utang anda berlebih!


3.   Tidak memiliki manajemen risiko yang bijak.

Risiko dapat terjadi kapanpun!

Anda bisa tiba-tiba mengalami sakit ringan sampai berat, kecelakaan, hingga meninggal dunia.

Bila anda tidak memiliki manajemen risiko, investasi anda akan digunakan untuk membayar hal-hal tersebut.

 

Ingat, sebelum anda memulai perjalanan investasi EBA Ritel anda yang seru, mari pastikan anda memiliki dana darurat, manajemen utang dan manajemen risiko agar meminimalisir gangguan terhadap tujuan investasi anda! Lalu, tentukan masa depanmu dengan investasi EBA Ritel, aman, nyaman, dan cuan!

 

Daftar Pustaka

 

BNI Sekuritas. 2021. Milenial? Yuk Simak Keuntungan Investasi EBA Ritel. Available online at https://bions.id/learning/detail/44 [diakses pada tanggal 30 Desember 2022].

 

BNI Sekuritas. 2022. EBA RItel. Available online at https://help.bions.id/docs/solusi-bions/eba-ritel/  [diakses pada tanggal 24 Desember 2022].

 

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 2021. Milenial dan Investasi (Part I). Available online at https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-lhokseumawe/baca-artikel/14399/Milenial-dan-Investasi-Part-I.html [diakses pada tanggal 25 Desember 2022].

 

Otoritas Jasa Keuangan.  2022. Ingin Berinvestasi? Pahami Risikonya, Dapatkan Keuntungannya. Available online at https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/10419 [diakses pada tanggal 24 Desember 2022].

 

Otoritas Jasa Keuangan.  2022. Obligasi Korporasi. Available online at https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Category/65#:~:text=Kupon%20(Interest%20Rate)%20adalah%20nilai,Nilai%20Nominal%20obligasi%20yang%20dimilikinya. [diakses pada tanggal 24 Desember 2022].

 

Otoritas Jasa Keuangan.  2022. Pengelolaan Investasi. Available online at https://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/Pages/Pengelolaan-Investasi.aspx  [diakses pada tanggal 24 Desember 2022].


Otoritas Jasa Keuangan.  2022. Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Dana Darurat. Available online at https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20586 [diakses pada tanggal 28 Desember 2022].


PT Sarana Multigriya Finansial (Persero). 2022. Tentang EBA-SP Ritel. Available online at https://www.smf-indonesia.co.id/eba-ritel [diakses pada tanggal 24 Desember 2022].


https://www.youtube.com/watch?v=2V5UY-f_GwA&t=135s