Friday, February 21, 2020

Imunoterapi Kanker, Berdayakan Sistem Imun Tubuh Sendiri untuk Perangi Kanker



Apa yang terlintas dalam benak anda mengenai pengobatan kanker? Apakah efek samping semua jenis pengobatan kanker itu semakin memperberat perjuangan pasien kanker? Bagaimana bila membiarkan sistem imun tubuh yang memerangi kanker itu?
Kanker adalah pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi ganas. Sel tubuh yang mengalami perubahan akan tumbuh, membelah lebih cepat dan tidak terkendali bahkan mendesak pertumbuhan sel normal, hingga menyebabkan kematian. Bila terdeteksi kanker, pasien perlu ditangani segera dengan tujuan meningkatkan kualitas maupun angka harapan hidup.
Metode penanganan kanker yang tersedia saat ini antara lain pembedahan, kemoterapi, radioterapi, terapi hormonal, transplantasi sel punca (stem cell), dan imunoterapi kanker. Masing-masing penanganan tersebut memiliki keunggulan dan kekurangan yang berbeda-beda, serta perlu dipertimbangkan untuk menentukan metode yang paling efektif dan sesuai untuk masing-masing kondisi pasien.

Sistem Imun Tubuh Mampu Memerangi Kanker
Imunoterapi Kanker (Sumber: https://kalahkankanker.com/imunoterapikanker/)
 Iya, dalam kondisi normal, tubuh memiliki sistem imun (kekebalan) yang mampu mendeteksi bila ada zat asing yang masuk ke dalam tubuh, termasuk sel yang mengalami perubahan. Setelah mendeteksinya, sistem imun selalui sel-T akan menghancurkan zat atau sel asing tersebut sehingga tidak membahayakan tubuh.
Akan tetapi, sel kanker dapat melakukan kamuflase (penyamaran) untuk mengelabui sistem imun sehingga terlihat seperti sel normal. Lalu, sel kanker tersebut dapat terus tumbuh dan menyebar. Salah satu penyamaran yang dilakukan adalah adanya protein PD-L1 (Programmed Death-Ligand 1) yang terdapat pada permukaan sel kanker. PD-L1 ini berikatan dengan protein B7.1 dan PD-1 pada sel-T sehingga menghambat kerja pasukan-pasukan ini dalam mendeteksi maupun menghancurkan sel abnormal.
Dengan demikian, selain penanganan kanker yang konvensional, ada imunoterapi yang merupakan sebuah inovasi baru dalam pengobatan kanker. Salah satunya adalah yang bekerja sebagai anti PD-L 1. Obat ini akan menghalangi PD-L1, dan menguak kamuflase sel kanker terhadap sistem imun, sehingga sistem imun dapat mengenali dan menghancurkan sel kanker.

Mengenal Imunitas Kanker (Sumber: https://kalahkankanker.com/imunoterapikanker/)
Dengan kata lain, sistem imun tubuh diperbarui (update) sehingga dapat secara spesifik menargetkan dan membunuh sel kanker. Area yang saat ini sedang diteliti dalam imunoterapi kanker meliputi kanker paru, kanker kulit melanoma, kanker kandung kemih, kanker prostat, kanker darah, kanker usus besar, kanker ginjal, kanker sarkoma, kanker payudara, kanker kelenjar getah bening. Selain itu, untuk meningkatkan efektivitas pengobatan, pasien juga dapat melakukan tes, antara lain untuk mendeteksi ada tidaknya PD-L 1 pada sel kanker dalam tubuh, bila ada PD-L1 maka besar kemungkinan anti PD-L 1 dapat bekerja efektif. 
Siklus Imunitas Kanker (Sumber: https://kalahkankanker.com/imunoterapikanker/)
 Berikut siklus imunitas kanker dalam tubuh:
1.    Pelepasan Antigen
 Siklus dimulai dengan pelepasan antigen. Ini adalah proses ketika sel kanker mati lalu melepaskan antigen. Pada dasarnya, antigen adalah potongan protein kecil dari sel kanker yang telah mati.
2.    Penyajian Antigen
 Ini adalah tahap ketika antigen diambil oleh sel penyaji antigen (sel dendritik), yang kemudian membawa antigen ke tempat pembuangan lokal di kelenjar getah bening.
3.    Produksi dan Aktivasi Sel T
 Di tahap 3, sel penyaji antigen memberikan potongan antigen pada sel T sehingga kemudian terproduksi dan teraktivasi.
4.    Perjalanan Sel T
 Setelah sel T diaktifkan di tahap 3, mereka masuk ke pembuluh darah dan mencari sel kanker.
5.    Infiltrasi Sel T ke dalam Tumor
 Ketika sel T tiba di lokasi tumor, tugas mereka adalah untuk masuk ke lokasi tumor. Pada dasarnya, sel T harus menghancurkan dinding pertahanan tumor dan menembus masuk.
6.    Pengenalan Sel Kanker oleh Sel T
 Di dalam tumour microenvironment, terdapat sel-sel kanker yang akan dikenali oleh sel T yang telah masuk.
7.    Sel T Menghancurkan Sel Kanker
 Di tahap ini, sel T menjadi aktif untuk melawan sel kanker dan mampu menghancurkannya.

Di samping itu, imunoterapi kanker ini dapat dipersonalisasi berdasarkan biologi tumor setiap individu. Sebagian besar efek samping imunoterapi kanker bersifat ringan sampai sedang. Efek samping yang timbul umumnya juga berhubungan dengan sistem imun, seperti reaksi imun tubuh pada kulit, sendi, pernapasan, atau lainnya. 
Kemajuan dalam Imunoterapi Kanker (Sumber: https://kalahkankanker.com/imunoterapikanker/)
 Selain lebih aman, imunoterapi kanker ini juga dapat meningkatkan tingkat kesembuhan saat dikombinasikan dengan pengobatan kanker lainnya. Dengan demikian, dapat meningkatkan kualitas dan angka harapan hidup pasien kanker.

Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati
Cegah Kanker dengan CERDIK (Sumber: www.p2ptm.kemkes.go.id)
 Kanker dapat menyerang siapapun, tetapi 30-50% kanker dapat dicegah dengan gaya hidup sehat. Oleh karena itu, mari mempraktikkan perilaku CERDIK untuk mencegah penyakit tidak menular ini:
1.    Cek kesehatan secara rutin
Tidak semua kanker ditandai dengan gejala-gejala yang spesifik, apalagi saat masih stadium awal. Oleh karena itu, cek kesehatan rutin sangat penting, karena semakin dini pendeteksiannya, semakin besar tingkat kesembuhannya.
2.    Enyahkan Asap rokok
Baik rokok konvensional maupun rokok elektronik mengandung zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker. Jadi, berhentilah merokok.
3.    Rajin aktivitas fisik
Aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan daya tahan dan sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah berbagai penyakit.
4.    Diet seimbang
Pedoman gizi seimbang sangat penting untuk diterapkan dalam diet sehari-hari, karena masing-masing bahan makanan mengandung zat gizi yang berbeda-beda. Selain itu, hindari makanan yang mengandung 4P (Pengawet, pemanis, perasa, pewarna buatan), serta gula, garam dan lemak berlebihan.
5.    Isirahat cukup
Istirahat yang cukup juga memberi kesempatan sel tubuh untuk memperbaiki diri.
6.    Kelola stres
Reaksi stres yang berat dan berlangsung lama dapat merusak kesehatan, baik menyebabkan gangguan emosional maupun fisik.

Kini, imunoterapi kanker sudah tersedia di Indonesia. Berbagai informasi dan edukasi seputar kanker juga dapat diakses dengan mudah pada situs www.kalahkankanker.com. Tetapi, bagaimanapun juga informasi dalam blog ini maupun dalam situs KalahkanKanker tidak ditujukan sebagai saran medis, dan tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi dengan tenaga kesehatan yang berkualifikasi/kompeten yang memahami kebutuhan medis Anda secara individual. Silahkan hubungi Dokter Anda untuk berkonsultasi lebih lanjut.

Referensi: