Punya
pengalaman menarik, unik, dan terbaik dengan Bank Negara Indonesia? Iya, aku
punya... Hehehe... Ini pengalamanku bersama BNI selama 5 tahun.
Dimulai
dengan pengalamanku saat pertama kali memiliki rekening BNI ya. Aku termasuk
salah satu yang beruntung untuk mendapatkan kesempatan berkuliah di salah satu
universitas negeri di Bandung. Sebelumnya, aku pernah diceritain oleh saudara
sepupuku yang juga salah satu alumni dari universitas tersebut bahwa nanti
Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dari universitas sekaligus menjadi kartu ATM BNI.
Jadi, sebagai mahasiswa universitas tersebut akan sekaligus juga menjadi
nasabah BNI. Namun, saat melakukan registrasi ulang, ternyata kebijakan tersebut
sudah tidak berlaku lagi, di mana KTM hanya murni berfungsi sebagai KTM. Jadi,
aku perlu mendaftarkan diri sebagai nasabah suatu bank, karena aku akan memulai
kuliah yang merantau jauh dari keluarga sehingga tidak bisa lagi mendapatkan
uang jajan tunai setiap pagi sebelum berangkat sekolah. Saat heregistasi
mahasiswa baru, aku dan mama melihat jumlah ATM BNI paling banyak di ATM Center kampus, jadi dapat menghindari
mengantri. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menjadi salah satu nasabah
BNI.
Setelah
mulai nge-kos di sekitar kampus, aku puas dengan kemudahan akses yang diberikan
BNI. Ada banyak ATM BNI yang tersedia di dalam maupun di sekitar kampus. Selain
itu, juga ada satu kantor BNI di dalam kampus dan satu kantor di dalam mall yang tidak jauh dengan kampus. Satu
lagi, yang paling aku senangi adalah tersedianya ATM BNI yang dapat menarik
uang tunai Rp20.000. Dengan ini, mahasiswa tidak usah khawatir nominal uang di
tabungan tidak mencukupi untuk ditarik. Selain itu, dengan tersedianya ATM ini,
mahasiswa juga lebih praktis saat berbelanja ke warung-warung, karena kadang
pemilik warung kesulitan mencari uang kembalian saat mahasiswa hanya berbelanja
dengan nominal uang sedikit tapi membayar dengan uang Rp50.000 maupun Rp100.000
yang masih hangat dari ATM. Hehehe…
Adapun
hal lain yang aku senangi saat bertransaksi dengan ATM BNI adalah pada
penarikan uang tunai yang tidak mencetak struk, maka pada layar akan tampil
tulisan, “Dengan menggunakan menu penarikan cepat, anda telah mendukung
pelestarian lingkungan”. Dengan pencantuman tulisan ini, setiap orang yang
membaca akan menyadari bahwa setiap tindakan kecil yang dilakukan dapat
berperan dalam pelestarian lingkungan, toh kebanyakan struk setelah penarikan
uang hanya dibuang oleh pemiliknya (syukur-syukur kalo dibuang ke tong sampah
lho, kalo gak, maka akan menimbulkan masalah lingkungan lagi).
Selama
berkuliah, aku selalu membayar uang kuliah melalui BNI baik melalui teller, maupun ATM, karena BNI adalah
salah satu bank pilihan universitasku dan satu-satunya pilihanku. Aku juga
selalu menggunakan ATM BNI sebagai cara pembayaran tiket pesawat setiap pulang
rumah pada liburan semester. Aku juga salah satu nasabah yang menggunakan
fasilitas BNI sms banking dan BNI internet banking lho. Tapi, sejauh ini,
aku baru menggunakan kedua fasilitas tersebut dalam hal pemberitahuan bila ada
transaksi masuk dan untuk mengecek riwayat transaksi. Dengan ini, saya dapat
dengan mudah mengetahui bila ada kiriman uang dan memantau transaksi sendiri
tanpa harus mencetak buku rekening di kantor BNI. Hehehe, belum berani
mengambil BNI eSecure (token) karena
khawatir nanti lebih besar pasak daripada tiang. Nanti deh, kalo udah punya
penghasilan yang menjanjikan.
ATM
tentu sangat penting, tapi akan menjadi sia-sia bila tidak ada uang dalam
rekening. Hahaha… Selain mengandalkan uang bulanan dari orang tua, kebanyakan
mahasiswa akan berburu beasiswa baik untuk meringankan beban orang tua maupun
untuk menambah uang jajan sendiri, begitupun aku. Selama kuliah, aku
mendapatkan beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM). Salah satu persyaratan
pengajuan beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dan Bantuan Belajar
Mahasiswa (BBM) ini adalah melampirkan fotokopi buku tabungan/rekening BNI yang
masih aktif, karena transfer dana beasiswa dari Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi melalui BNI. Selain membantu mempermudah finansial pendidikan, BNI juga
memberikan bantuan fasilitas bagi instansi pendidikan, seperti bus model
terbuka (sering kami sebut “odong-odong”) yang memudahkan mobilitas mahasiswa
dan civitas akademik kampusku.

Pengalaman
menjadi pemenang #SelfieBNIATM itu sungguh memotivasi aku untuk terus
berpartisipasi dalam kompetisi-kompetisi, walaupun sudah beralih jalur, hehehe,
dari pengincar lomba akademik menjadi pengincar kuis online. Selanjutnya, pada Desember 2015 aku kembali beruntung
menjadi salah satu pemenang #gakadapoin di Instagram dan #PhotoContestRBT di
Twitter. Terimakasih, BNI yang telah memupuk jiwa kompetisiku.

Terimakasih,
BNI yang telah memberi banyak kepraktisan bagi aku (kami, hehehe, mewakili para
mahasiswa), serta hadiah padaku (kami, hehehe, para pemenang kuis online). Terimakasih, BNI telah
berpartisipasi dalam mendukung pelestarian lingkungan, serta pencerdasan dan
pengasahan keterampilan (menulis, berfoto, dan lain-lain) generasi muda bangsa
Indonesia. Selamat menua, BNI! Aku akan tumbuh dewasa bersamamu…